Get Gifs at CodemySpace.com

Selasa, 05 Juni 2012

Asal Usul Kota Pati

Pada tulisan sebelumnya, saya mengulas tentang tempat kelahiran Ibu saya, kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang Asal Usul Kota (Kabupaten) Pati. Kota Pati ini adalah tempat kelahiran bagi alm. Bapak saya. Saya baru pertama kali mengunjungi tempat ini saat saya berziarah ke makam Kakek saya (alm. Bapak dari alm. Bapak saya). Makanan khas di kota ini adalah Nasi Gandul. Nasi Gandul ini juga makanan favorit alm. Bapak saya lohh.. Walau baru sekali berkunjung ke tempat ini, tapi tempat ini merupakan salah satu kenangan dari alm. Bapak saya :( Kalo gitu, langsung aja deh yuk kita simak cerita berikut ini.

Pati adalah salah satu kota yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Kota ini menyimpan misteri yang agak sulit untuk diungkap seluruhnya. Pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit, membuat asal usul Kota Pati menjadi sedikit samar. Kabupaten yang namanya sama dengan ibukotanya ini termasuk dalam wilayah Pantura (Pantai Utara) dengan batas-batas kabupaten yang menjadi saksi sejarah munculnya kadipaten dan kerajaan di kemudian hari.

Sebelah utara ada Laut Jawa. Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora terletak di sebelah selatannya. Sebelah timur diisi oleh Kabupaten Rembang. Barat berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Jepara.

Legenda rakyat telah membentuk sejarah Kota Pati. Dahulu, Pulau Jawa sempat mengalami kekosongan pemerintah setelah runtuhnya Kerajaan Singosari. Kemudian, muncullah penguasa baru yang berasal dari wilayah Pantai Utara atau sekitar Gunung Muria sebelah timur yang mengangkat dirinya sendiri sebagai adipati yang menguasai sebuah kadipaten.

Saat itu terdapat dua penguasa, yaitu Adhipati Yudhapati dan Kadipaten Paranggaruda yang wilayahnya meliputi Kabupaten Grobogan dan Puspa Andungjaya dari Kadipaten Carangsoka yang wilayahnya meliputi Pantai Utara hingga Kabupaten Rembang.

Kedua adipati itu berniat menikahkan putra-putri mereka. Di tengah pesta pernikahan, Rara Rayungwulan, putri dari Puspa Andungjaya malah melarikan diri dengan dalang yang menghibur disana. Terjadilah kekacauan dan peperangan.

Mereka yang berasal dari Paranggaruda mati dengan membela kehormatan. Patih Carangsoka, Raden Kembangjaya, yang berjasa kemudian dinikahkan dengan Rara Rayungwulan. Sementara, sang dalang malah dijadikan sebagai patihnya.

Pemerintahan terus dilanjutkan di bawah kepemimpinan Kembangjaya. Setelah memperluas wilayah kekuasaan Kadipaten Pesantenan hingga ke selatan, ia wafat dan digantikan oleh anaknya, Raden Tambranegara yang kemudian memindahkan kadipaten ke barat dan mengganti namanya menjadi Kadipaten Pati.

Raja Jayanegara dari Majapahit setiap tahunnya meminta upeti berupa bunga pada Adipati Raden Tambranegara agar kekuasaan kadipaten tersebut mendapat status dari Kerajaan Majapahit. Kisah ini terdapat dalam Kitab Babad Pati.

Sumber : http://www.anneahira.com/asal-usul-kota-pati.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar